Saat kita bangun di pagi hari, pernahkah kita berfikir tentang apa yang akan kita lakukan hari ini dan dengan produk dari merk apa kita melakukan aktivitas tersebut.
Ketika kita memikirkan hal tersebut, kita tidak bisa melewati hari tanpa adanya pemasaran dan semua hal yang telah dilakukan sistem pemasaran untuk kita. Hal tersebut mempengaruhi seluruh aspek kehidupan kita.
Di belahan dunia yang lain, orang beraktifitas setiap hari dengan pengalaman yang berbeda-beda. Sebuah keluarga bisa jadi hanya memiliki pilihan yang terbatas tentang makanan apa yang akan mereka konsumsi atau darimana pakaian mereka berasal. Sementara keluarga lain memiliki banyak pilihan tentang produk apa yang bisa mereka gunakan.
Apa yang membedakan ini semua? Dan apa yang harus mereka lakukan dengan pemasaran yang ada? Dalam bab ini kita akan menjawab tentang pemasaran dan manfaatnya untuk kita. Serta bagaimana pemasaran mempengaruhi kualitas kehidupan di berbagai kalangan masyarakat dan kenapa pemasaran sangat penting dalam perkembangan ekonomi serta ekonomi kita secara keseluruhan.
- Pengertian Pemasaran
Pada Umumnya, kebanyakan orang beranggapan bahwa pemasaran itu berarti penjualan atau periklanan. Hal tersebut memang bagian dari pemasaran. Namun sebenarnya pemasaran jauh lebih dari sekedar penjualan atau periklanan.
Untuk mengilustrasikan hal-hal penting lain dalam pemasaran, kita ambil contoh banyaknya sepeda yang telah dikendarai oleh orang-orang di seluruh dunia. Kebanyakan dari kita tidak lahir dalam keadaan duduk di atas sepeda atau membuat sepeda sendiri.
Hampir semua sepeda diciptakan dengan tujuan yang sama –membuat pengendaranya berpindah tempat dari satu tempat ke tempat lainnya. Tapi pengendara sepeda dapat memilih banyak model. Mulai dari variasi frame untuk laki-laki atau perempuan hingga variasi harga yang ditawarkan.
Variasi ini membingungkan produksi dan penjualan sepeda. Hal-hal dibawah ini harus diperhatikan oleh perusahaan sebelum dan sesudah memutuskan untuk memproduksi sepeda.
- Analisa berapa banyak masyarakat yang akan membeli sepeda dan putuskan apakah mereka juga menginginkan model lain.
- Perkirakan jenis sepeda yang bagaimana –jenis stang, ban, berat serta bahan pembuatan- yang akan dibeli pelanggan, dan calon pelanggan mana yang akan dipenuhi kebutuhannya.
- Estimasikan berapa banyak dari calon pelanggan ini yang akan membeli sepeda dan kapan tepatnya mereka akan membeli.
- Tentukan di belahan bumi mana pengendara sepeda ini berada, dan bagaimana perusahaan bisa menjual sepeda disana.
- Estimasikan berapa harga yang akan mereka bayar untuk membeli sepeda dan apakah perusahaan akan mempunyai untung dengan harga penjualan tersebut.
- Putuskan promosi seperti apa yang akan digunakan untuk memberitahu pembeli potensial tentang perusahaan kita.
- Estimasikan berapa banyak perusahaan saingan yang sama-sama memproduksi sepeda, berapa banyak yang akan mereka produksi, jenis apa dan berapa harga yang mereka tawarkan untuk sepeda yang telah mereka produksi.
- Persiapkan juga bagaimana menyediakan garansi apabila pelanggan mempunyai masalah dengan sepeda yang telah mereka beli.
Aktivitas-aktivitas tersebut bukan bagian dari produksi namun merupakan bagian dari suatu proses yang lebih besar yaitu pemasaran, yang menyediakan petunjuk yang dibutuhkan untuk memproduksi dan memastikan bahwa perusahaan telah memproduksi barang dan jasa yang benar serta menyampaikannya kepada konsumen.
Sekarang kita dapat mengetahui bahwa pemasaran mempunyai peran yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan konsumen akan barang dan jasa, atau lebih tepatnya menciptakan kepuasan pelanggan.
2. Pentingnya Pemasaran
Salah satu alasan penting belajar pemasaran adalah karena pemasaran mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan kita sehari-hari. Beberapa kursus mungkin sangat menarik untuk anda ketika anda memutuskan untuk mengikutinya namun kemudian tidak relevan lagi dalam dunia nyata. Namun tidak demikian halnya dengan pemasaran, Anda akan menggunakannya di sepanjang hidup anda.
Alasan lain belajar marketing adalah bahwa kita sebagai pelanggan membayar aktivitas pemasaran yang telah dilakukan oleh perusahaan. Pada ekonomi nyata biaya aktivitas pemasaran bisa mencapai 50% dari harga yang kita bayar untuk suatu produk. Bahkan bisa jadi lebih besar dari itu.
Selain itu, kenapa kita perlu belajar pemasaran adalah kenyataan bahwa banyak sekali jenjang karir yang menarik dan menjanjikan di bidang pemasaran. Pemasaran sering menjadi jalan menuju puncak karir seseorang.
Bahkan jika anda tidak mempunyai rencana berkarir di dunia bisnis, konsep dan tehnik pemasaran juga dapat digunakan untuk organisasi nirlaba. Prinsip dasar yang digunakan untuk menjual sabun dapat digunakan juga dalam "menjual" ide-ide, politikus, transportasi umum, jasa kesehatan, museum bahkan tempat perkuliahan.
Satu alasan mendasar kenapa belajar pemasaran karena pemasaran mempunyai peran yang sangat besar dalam pertumbuhan dan perkembangan ekonomi. Pemasaran merangsang penelitian dan ide-ide baru yang akan menghasilkan barang dan jasa baru yang inovatif. Pemasaran juga memberikan pelanggan banyak pilihan dalam memenuhi kebutuhan mereka, dan apabila pelanggan puas dengan produk yang digunakannya, maka produsen produk tersebut akan membuka lowongan pekerjaan baru bagi masyarakat.
3. Bagaimana Cara Mengartikan Pemasaran?
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, sebagian orang baranggapan bahwa pemasaran hanya berarti penjualan atau periklanan. Sementara sebagian lain mengartikan pemasaran sebagai penciptaan dan penyampaian standar kehidupan.
Definisi pertama disebut definisi pemasaran dalam arti sempit. Fokus dari definisi ini adalah kegiatan yang dilakukan oleh organisasi individu. Sedangkan definisi kedua adalah pemasaran dalam arti luas yang memnitikberatkan pada kesejahteraan ekonomi dari semua masyarakat. Manakah arti pemasaran yang tepat?
Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah bahwa pemasaran merupakan rangkaian aktivitas yang dilakukan oleh organisasi individu dan proses sosial. Atau dengan kata lain kedua definisi tersebut merupakan arti pemasaran.
Arti sempit dari pemasaran adalah aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi tujuan organisasi dengan cara mengantisipasi kebutuhan konsumen atau klien dan mengarahkan arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen untuk memenuhi kebutuhannya.
Berikut ini adalah definisi dari pemasaran:
- Pemasaran berlaku untuk perusahaan laba dan nirlaba. Tujuan utama dari sebagian besar perusahaan adalah memperoleh laba, sementara pada perusahaan lain hanya mencari tambahan anggota atau pihak-pihak yang menerima ide mereka.
- Tujuan utama dari pemasaran adalah mengidentifikasi kebutuhan konsumen dan cara memenuhi kebutuhan tersebut. Jika semua proses pemasaran telah dilakukan dengan benar konsumen tidak perlu diyakinkan lagi. Mereka akan membeli produk dan merasa puas dengan produk yang telah dikonsumsinya serta akan membelinya lagi dimasa yang akan datang.
- Pemasaran dimulai dengan kebutuhan konsumen bukan dengan proses produksi. Pemasaran harus mengantisipasi kebutuhan dan memutuskan barang atau jasa apa yang akan dihasilkan oleh perusahaan.
- Pemasaran tidak harus mengambil alih aktivitas produksi, akuntansi dan keuangan. Sebaliknya, pemasaran harus menyediakan acuan untuk aktivitas-akyivitas tersebut.
- Pemasaran membantu semua pihak dalam perusahaan memenuhi kebutuhan konsumen sebelum dan sesudah penjualan. Perusahaan tidak hanya dapat menjual namun juga menciptakan sebuah hubungan yang baik dengan pelanggan.
4. Pemasaran Dalam Arti Luas
Pemasaran dalam arti luas merupakan suatu proses sosial mengarahkan aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen dalam memenuhi kebutuhan permintaan dan penawaran yang efektif dan mencapai tujuan dari masyarakat.
Seperti arti pemasaran dalam arti sempit, pemasaran dalam arti luas menitik beratkan pada aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen. Namun pemasaran dalam arti luas juga membahas bagaimana seluruh sistem pemasaran bekerja, termasuk bagaimana pemasaran mempengaruhi masyarakat dan sebaliknya.
Setiap masyarakat membutuhkan pemasaran dalam arti luas untuk memenuhi penawaran dan permintaan yang ada. Dalam masyarakat dengan perbedaan tingkat penawaran dan permintaan yang mencolok, pemasaran ini akan memenuhi kebutuhan penawaran dan permintaan tersebut secara efektif dan dalam waktu yang bersamaan memenuhi tujuan masyarakat.
Efektivitas dan keberhasilan dari sistem pemasaran dalam arti luas harus dievaluasi dalam hubungannya dengan tujuan masyarakat tersebut.
Pemasaran yang efektif berarti mendistribusikan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen. Ini berarti menyediakan produk untuk konsumen pada waktu yang tepat di tempat yang tepat dengan harga yang mereka inginkan. Atau dapat diartikan membuat konsumen puas setelah membeli dan membuat mereka membeli kembali dimasa yang akan datang.
Fungsi universal dari pemasaran adalah: pembelian, penjualan, pengangkutan, penyimpanan, pembuatan standar dan pengelompokkan, keuangan, pengambilan risiko dan informasi pasar. Bagaimana dan oleh siapa fungsi ini dilakukan dapat berbeda di setiap negara dan sistem ekonomi.
Fungsi pembelian berarti mencari dan mengevaluasi barang dan jasa. Fungsi penjualan berarti mempromosikan produk. Termasuk penjualan itu sendiri, periklanan dan metode-metode lain. Fungsi pengangkutan berarti perpindahan barang dari satu tempat ke tempat yang lain. Fungsi penyimpanan berarti menyimpan barang sampai konsumen membutuhkannya.
Standarisasi dan pengelompokkan berarti mengelompokan produk berdasarkan ukuran dan kualitas. Fungsi keuangan menyediakan uang kas atau pinjaman yang dibutuhkan untuk sarana pengangkutan, toko, promosi, penjualan dan pembelian produk.
5. Fungsi Pemasaran dalam Sistem Ekonomi
Semua negara harus memenuhi kebutuhan dari penduduknya. Oleh karena itu, setiap negara memerlukan Sistem Ekonomi, yaitu cara organisasi ekonomi menggunakan sumber daya yang terbatas untuk memproduksi barang dan jasa dan mendistribusikannya kepada masyarakat untuk dikonsumsi.
Cara kerja sistem ekonomi tergantung dari tujuan masyarakat dan situasi politik yang ada. Namun pada intinya, semua sistem ekonomi harus mengembangkan suatu metode untuk memutuskan berapa banyak produk yang hatus di produksi dan didistribusikan.
Pada dasarnya, ada 2 jenis sistem ekonomi: Sistem ekonomi terencana dan sistem ekonomi berorientasi pasar. Pada kenyataannya tidak ada ekonomi yang terencana atau berorientasi pasar. Kebanyakan adalah campuran antara keduanya. Atau condong terhadap salah satunya.
Dalam sistem ekonomi terencana, pemerintah merencanakan untuk memproduksi dan mendistribusikan apa saja serta berapa banyak. Produsen mempunyai sedikit pilihan tentang produk apa yang akan diproduksi. Fungsi utama produsen hanya mencapai kuota yang telah disepakati sebelumnya. Harga ditentukan oleh pemerintah tidak berdasarkan penawaran dan permintaan sementara konsumen mempunyai kebebasan untuk memilih.
Dalam sistem ekonomi berorientasi pasar, keputusan individu dari beberapa produsen dan konsumen menjadi keputusan bersama untuk semua masyarakat. Konsumen memutuskan apa yang harus diproduksi oleh produsen ketika mereka membeli suatu produk di pasar, produk yang memenuhi kebutuhan konsumen inilah yang seharusnya diproduksi oleh produsen jika ingin bertahan hidup.
Dalam sistem ekonomi berorientasi pasar, harga sumberdaya yang digunakan dalam proses produksi maupun harga barang dan jasa yang akan dikonsumsi oleh konsumen berbeda tergantung dari alokasi sumber daya dan distribusi pendapatan dari konsumen.
Konsumen dalam sistem ekonomi berorientasi pasar, mempunyai kebebasan yang luas dalam memilih. Begitu juga dengan produsen, mereka bebas memilih apa pun yang mereka mau. Jika produsen melaksanakan tugasnya dengan baik, mereka akan memperoleh keuntungan dan bertahan dalam bisnis. Namun tidak ada jaminan untuk keuntungan, kelangsungan hidup dan pertumbuhan ekonomi.
Produsen dan konsumen yang mempunyai banyak pilihan dapat mengakibatkan konflik dan kesulitan. Inilah yang disebut dilema mikro-makro. Apa yang bagus untuk beberapa produsen dan konsumen belum tentu bagus untuk masyarakat.
Dalam sistem ekonomi berorientasi pasar, pemerintah mengendalikan tingkat bunga dan peredaran uang. Pemerintah juga membuat peraturan tentang ekspor dan impor, memastikan tidak adanya pasar monopoli yang curang, dan produsen memproduksi jenis dan kualitas barang dan jasa sesuai dengan yang mereka tawarkan.
6. Peran Pemasaran Senantiasa Berubah Seiring Berjalannya Waktu.
Keputusan dalam pemasaran berperan penting dalam kesusksesan perusahaan. Kita akan mendiskusikan lima tahap evolusi pemasaran:
- Era Perdagangan Sederhana.
- Era Produksi
- Era Penjualan
- Era Departemen Pemasaran
- Era Perusahaan Pemasaran
Ketika masyarakat pertama kali memproduksi barang-barang yang spesifik dan beralih dari memproduksi dan mengkonsumsi produk sendiri. Ketika barter menjadi lebih sulit untuk dilakukan. Masyarakat masuk ke era perdagangan sederhana. Produksi-produksi yang bersifat spesifik ini dijual oleh produsen kepada konsumen atau perantara. Inilah peran pemasaran yang awal.
Setelah terjadi Revolusi Industri pada tahun 1920, hampir seluruh perusahaan memasuki era produksi. Era produksi adalah era ketika perusahaan berkonsentrasi memproduksi produk-produk yang spesifik. Karena ketersediaan produk di pasar sangat jarang, manajemen perusahaan berfikir apabila mereka dapat memproduksi suatu barang maka mereka pasti dapat menjual produk tersebut.
Sekitar tahun 1930an, banyak perusahaan telah mampu memproduksi lebih banyak dari sebelumnya. Sekarang masalahnya bukan hanya memproduksi, namun untuk memenangkan persaingan dan mendapatkan konsumen.Hal inilah yang menjadi dasar banyak perusahaan masuk ke era penjualan, yaitu ketika perusahaan-perusahaan fokus terhadap penjualan karena ketatnya persaingan pasar.
Pada tahun 1950an, penjualan terjadi dimana-mana, sehingga menjadi suatu hal yang wajar. Muncul masalah baru yaitu dimana perusahaan harus menjual produknya. Inilah yang dimaksud era departemen pemasaran, dimana semua kegiatan pemasaran termasuk riset, pembelian, produksi dan penjualan dilaksanakan oleh satu departemen untuk mempersingkat proses pengambilan keputusan.
Sejak tahun 1960an, banyak perusahaan telah mempunyai beberapa manajer dengan manajemen pemasaran yang luas. Saat inilah perusahaan memasuki era perusahaan pemasaran, yaitu ketika orang-orang pemasaran menyusun sebuah rencana jangka panjang sebagai rencana kerja perusahaan.
7. Pengertian Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran dapat diartikan bahwa seluruh kinerja perusahaan didasarkan pada tujuan untuk memenuhi kepuasan pelanggan dan memeperoleh keuntungan. Konsep ini sangat sederhana namun penting sekali untuk kelangsungan hidup perusahaan.
Konsep pemasaran bukanlah suatu hal yang baru, namun banyak manajer yang masih berorientasi pada produksi. Mereka berfikir bahwa masyarakat akan membeli semua produk yang dihasilkan oleh perusahaan walaupun mereka tidak membutuhkannya.
Perusahaan yang telah diatur dengan baik, telah beralih dari orientasi produksi kepada orientasi pemasaran. Sebuah orientasi pemasaran berarti tidak hanya membuat konsumen membeli produk perusahaan, namun juga mencoba menyediakan apa yang mereka butuhkan.Perusahaan harus memenuhi kebutuhan pelanggan, namun bisa jadi hal ini membutuhkan biaya yang lebih besar dari harga yang akan dibayar oleh konsumen untuk produk perusahaan tersebut. Jadi keuntungan merupakan batas awal dari pengukuran kesuksesan perusahaan dan kemampuan untuk bertahan.
8. Pemakaian Konsep Pemasaran Tidaklah Mudah atau Universal
Konsep pemasaran sepertinya mudah dipahami, namun sangat mudah disalahartikan menjadi pola berfikir yang berorientasi produksi. Inilah perbandingan antara orientasi pemasaran dan orientasi produksi:
TOPIK | ORIENTASI PEMASARAN | ORIENTASI PRODUKSI |
Sikap terhadap konsumen | Kebutuhan konsumen menentukan rencana perusahaan | Konsumen harus senang dengan keberadaan kita, meminimalisasikan biaya dan menghasilkan produk yang lebih baik. |
Situs Internet | Metode baru untuk melayani pelanggan | Jika kita mempunyai situs, konsumen akan berkumpul pada kita. |
Penawaran Produk | Perusahaan memproduksi produk yang dapat dijual | Perusahaan memproduksi produk yang dapat dibuat perusahaan |
Fungsi Riset Pemasaran | Untuk menilai kinerja perusahaan dalam memenuhi kebutuhan konsumen | Untuk menentukan reaksi konsumen |
Fokus Inovasi | Menemukan kesempatan baru | Teknologi dan Penurunan biaya produksi |
Arti Keuntungan bagi Perusahaan | Tujuan utama | Selisih dari pendapatan dikurangi biaya yang dikeluarkan |
Pelayanan Konsumen | Puaskan pelanggan dan mereka akan menggunakan produk kita lagi | Aktivitas untuk mengurangi keluhan pelanggan |
Jumlah Persediaan | Didasarkan pada keperluan pelanggan dan perkiraan biaya | Didasarkan pada pemikiran untuk mempermudah proses produksi |
Fokus dari Periklanan | Keuntungan menggunakan produk kita | Fitur produk dan Proses pembuatan produk |
Fungsi kekuatan penjualan | Membantu pelanggan me-milih produk yang cocok dan bekerja sama dengan pihak lain di perusahaan | Menjual pada konsumen, tidak perlu koordinasi dengan pihak lain perusahaan |
Hubungan dengan konsumen | Kepuasan pelanggan sebelum dan sesudah penjualan menentukan keuntungan jangka panjang | Hubungan berakhir ketika penjualan dilaksanakan |
Biaya | Mengurangi biaya yang tidak memberi manfaat pada pelanggan | Membuat biaya serendah mungkin |
9. Konsep Marketing dan Nilai Konsumen
Seorang manajer yang menerapkan konsep pemasaran akan melihat bahwa kepuasan pelanggan merupakan jalan unuk memperoleh keuntungan. Untuk memahami kepuasan pelanggan tersebut perusahaan harus mengetahui sudut pandang konsumen.
Seorang pelanggan melihat pasar dari dua sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang pertama adalah sudut pandang yang setuju dengan manfaat yang dijanjikan oleh pasar, sementara sudut pandang yang lain adalah sudut pandang yang menitik beratkan pada biaya atau pengorbanan yang harus diberikan pelanggan sebagai kompensasi untuk memperoleh manfaat tersebut.
Manfaat dan/atau kompensasi tersebut berbeda-beda baik secara ekonomi maupun secara emosi. Apapun sudut pandang pelanggan, hal ini harus mendapat perhatian dari perusahaan. Hal inilah yang dimaksud dengan nilai konsumen, yaitu perbedaan antara manfaat yang diberikan pasar dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat tersebut.
Membangun hubungan dengan pelanggan membutuhkan peran serta seluruh pihak dalam perusahaan untuk menyediakan nilai konsumen sebelum dan sesudah terjadi proses jual beli. Bagian akuntansi tidak dapat bertingkah seolah tidak terjadi apa-apa dan menyerahkan pada bagian penjualan apabila ada masalah dengan bon pelanggan, atau bahkan menganggap bahwa hal tersebut merupakan kesalahan pelanggan. Hubungan jangka panjang dengan konsumen dapat mengancam kelangsungan hidup perusahaan, kecuali semua orang bekerja sama dengan benar untuk kepentingan konsumen.
10. Konsep Pemasaran berlaku pada Organisasi Nirlaba
Sama halnya dengan perusahaan biasa, organisasi nirlaba juga mambutuhkan sumber daya dan dukungan untuk bertahan dan mencapai tujuan. Seringkali dukungan tersebut datang dari pihak yang tidak memperoleh manfaat langsung dari organisasi tersebut. Seperti organisasi pecinta lingkungan yang tidak memperoleh dukungan dari lingkungan yang mereka lindungi namun dari orang-orang yang peduli terhadap lingkungan itu sendiri.
Dalam perusahaan, keuntungan dijadikan tujuan dalam pengambilan keputusan bisnis karena mempengaruhi biaya dan manfaat dari berbagai aktivitas. Namun, meskipun dalam organisasi nirlaba sangat sulit untuk mengevaluasi keuntungan dari berbagai aktivitas yang memerlukan biaya, pada akhirnya nanti pemasaran dapat diterapkan pada semua jenis organisasi.
11. Konsep Pemasaran, Tanggung Jawab Sosial dan Etika Pemasaran.
Ketika perusahaan fokus untuk memenuhi kebutuhan pelanggan ada efek samping negatif untuk masyarakat. Hal inilah yang dimaksud dengan dilema mikro-makro. Apa yang baik untuk perusahaan maupun pelanggan, belum tentu baik untuk masyarakat luas. Oleh karena itu manajer pemasaran harus memperhatikan tanggung jawab sosial, yaitu kewajiban perusahaan untuk memberikan manfaat dan mengurangi efek negatif pada masyarakat.
Sementara itu, tidak semua kebutuhan konsumen harus dipenuhi. Tidak sedikit produk yang diinginkan konsumen namun tidak baik untuk mereka sendiri pada jangka panjang. Disinilah diperlukan Etika pemasaran yaitu standar moral yang mempengaruhi kegiatan dan keputusan perusahaan.
Pada akhirnya, kita juga harus menyadari bahwa pemasaran mempunyai banyak kelemahan. Aktivitas pemasaran sangat terbuka terhadap kritik masyarakat karena merupakan bagian bisnis yang sangat terlihat oleh publik.
Beberapa saran tentang konsep pemasaran sangat perlu diperhatikan. Karena pada kenyataannya banyak orang yang kurang senang dengan beberapa bagian dari sistem pemasaran.
terimakasih artikelnya...saya tunggu artikel berikutnya...
ReplyDeleteThank's,
Terimaksih artikelnya,, sangat bermanfaat sekali
ReplyDeleteTerima kasih atas artikelnya
ReplyDelete