Pages

Saturday, February 20, 2010

Perencanaan Produk Barang Dan Jasa

Apa itu Produk ?

Produk berarti penawaran kebutuhan akan kepuasan sebuah perusahaan. Tujuan “produk” sebagai kepuasaan atau keuntunga konsumen potensial itu sangat penting. Banyak manager memperhatikan detail teknik dalam pembuatan produk. Tapi kebanyakan konsumen berpendapat bahwa sebuah produk dalam konteks tersedianya kepuasan penuh.

Kualitas Produk dan Kebutuhan Pelanggan

Kualitas berarti kemampuaan sebuah produk utuk memuaskan kebutuhan pelanggan. Manager pemasaran sering memusatkan pada kualitas ketika dibandingkan dengan penawaran produk pesaingnya. Kualitas dan kepuasan tergantung pada total penawaran produk.

Barang dan / Jasa adalah Produk

Produk bisa berupa barang atau jasa atau keduanya. Pemahaman akan perbedaan barang dan jasa bisa membantu menyesuaikan rencana strategi pemasaran.

Perbedaan Barang dan Jasa

Seberapa Nyata Produk Itu?

Karena barang adalah benda fisik, dia bisa dilihat dan disentuh. Jasa merupakan sebuah tindakan yang dilakukan oleh sekolompok orang untuk orang lain. Jasa itu dialami, digunakan, atau dikonsumsi. Jasa bukan berbentuk fisik –mereka tidak nyata (intangible). Banyak produk merupakan kombinasi elemen nyata dan tak nyata.

Barang biasanya diproduksi oleh pabrik kemudian dijual. Sedangkan jasa sering dijual terlebih dahulu baru diproduksi. Mereka diproduksi dan dikonsumsi pada waktu yang sama. Jadi, pembuat barang bisa jauh dari konsumen, tapi penyedia jasa sering bekerja di tempat dimana seseorang berada.

Jasa bisa hilang –tidak bisa disimpan. Ini membuat keseimbangan persediaan dan permintaan lebih sulit. Seringkali sulit dalam skala ekonomi ketika produk ditekankan pada jasa. Jasa sering diberikan ketika ada konsumen.

Menyediakan produk yang tepat –dimana dan kapan konsumen membutuhkannya- adalah sebuah tantangan. Benar bahwa produk terutama berupa jasa, barang, atau gabungan keduannya. Manager pemasaran harus memikirkan “keseluruhan” produk yang akan disediakan, dan memastika bahwa semua elemen sesuai, dan bekerja dengan strategi pemasaran lain. Terkadang satu produk tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Kemudian dibutuhkan pengelompokan produk yang berbeda.


Keseluruhan Jenis Produk Harus Dikembangkan Juga

Pengelompokan produk adalah seperangkat dari semua jenis produk dan produk individual yang dijual perusahaan. Product line adalah seperangkat produk individual yang berhubungan dekat. Penjual mungkin melihat jenis produk yang berhubungan karena mereka diproduksi dan beroperasi dengan cara yang sama, dijual pada target pasar yang sama, dijual melalui tipe pasar yang sama, atau dengan harga sama. Produk inidividual adalah bagian dari product line. Biasanya dibedakan berdasarkan merek, lever penawaran pelayanan, harga, atau beberapa ciri lain. Setiap produk individual dan terget pasar dibutuhkan strategi terpisah. Kita akan fokuskan terutama pada perkembangan srategi pemasaran. Manager pemasaran harus merencanakan beberapa strategi untuk mengembangkan program pemasaran efektis untuk keseluruhan perusahaan.

Jenis Produk Dapat Membantu Merancang Strategi Pemasaran

Jenis Produk Dimulai Dengan Jenis Pelanggan

Semua produk dimasukkan kedalam satu dari 2 kelompok besar –berdasarkan jenis pelanggan yang menggunakannya.

- Produk konsumen adalah untuk konsumen terakhir. Digolongkan berdasarkan bagaimana konsumen berminat dan membeli produk.

- Produk bisnis adalah produk untuk digunakan dalam menghasilkan produk lain. Digolongkan berdasarkan bagaimana pembeli memikirkan produk dan bagaimana mereka akan digunakan.

Jenis Produk Konsumen

Produk konsumen dibagi menjadi 4 kelompok dimana setiap jenis berdasarkan cara orang membeli produk.

1. Convenience product adalah produk yang dibutuhkan konsumen tapi tidak menghabiskan banyak waktu dan usaha untuk berbelanja.produknya sering dibeli, sedikit pelayanan dan penjualan, tidak mahal, dan mungkin dibeli karena kebiasaan. Convenience product bisa berupa produk pokok, produk yang dibeli tanpa perencanaan, dan produk mendesak.

2. Shopping product adalah produk yang menurut konsumen sebanding dengan waktu dan usaha yang dilakukan bila dibandingkan dengan produk saingan lainnya. dibagi menjadi 2 berdasarkan perbandingan konsumen: (1) homogenous (terlihat sama dan ingin mendapat harga paling rendah), (2) heterogenous (terlihat berbeda dan memperhitungkan kualitas dan kecocokan).

3. Specialty product adalah produk yang sangat diinginkan konsumen dan membutuhkan usaha untuk menemukannya.

4. Unsought prducut adalah produk dimana konsumen belum ingin atau tahu apakan mereka bisa membelinya. Ada 2 jenis unsought products: (1) new unsought product (menawarkan pemikiran baru yang belum diketahui konsumen, (2) regularly unsought product (mungkin dibutuhkan, tapi konsumen tidak termotifasi untuk memenuhinya).

Produk Bisnis Itu Berbeda

Jenis produk bisnis berbeda dengan produk konsumen karena berhubungan dengan bagaimana dan kenapa perusahaan melakukan pembelian. Perbedaan besar antara pasar produk konsumen dan pasar produk bisnis adalah asal permintaan –permintaan produk bisnis berasal dari permintaan produk akhir konsumen. Jumlah permintaan industry untuk produk bisnis hampir kaku. Sedangkan permintaan pembeli individual bisa sangat fleksibel –jika produk serupa harganya lebih murah.

Jenis Produk Bisnis

Jenis produk bisnis berdasarkan bagaimana pembeli berminat pada produk dan bagaimana produk tersebut digunakan. Jenis-jenis produk bisnis diantaranya:

1. Instalasi adalah produk modal penting –seperti bangunan, hak lahan, dan peralatan besar.

2. Peralatan tambahan adalah produk modal singkat (short-lived) –alat dan perlengkapan yang digunakan dalam produksi atau aktifitas kantor.

3. Produk mentah adalah produk belanjaan (expense item) yang belum diproses dan merupakan produk fisik. Tersiri dari 2 jenis: (1) produk pertanian dan (2) produk asli/alami.

4. Komponen adalah expense item yang sudah diproses menjadi produk akhir. Component parts produk akhir (atau hampir selesai) yang siap dibuat menjadi produk akhir. Component materials adalah produk seperti kawat, plastik, atau tekstil yang harus diproses lebih jauh sebelum menjadi produk akhir.

5. Persediaan adalah expense item yang tidak menjadi bagian dari produk akhir. Dibagi menjadi 3: (1) pemeliharaan (maintenance), (2) perbaikan (repair), (3) persediaan usaha/operasi (operating supplies) disingkat MRO supplies.

6. Jasa professional (ahli) adalah pelayanan khusus yang mendukung usaha perusahaan.

Merk Dagang (Branding) juga Membutuhkan Ketegasan Strategi

Branding merupakan penggunaan nama, istilah, symbol, atau desain –atau gabungan semua- sebagai identitas produk. Termasuk penggunaan nama merek dagang (brand name), trademark (merek dagang/cap), dan identifikasi produk lainnya.

Brand name mencakup kata, huruf, atau kelompok kata atau huruf. Contohnya PT. Cuiser, America Online (AOL). Trademark mencakup hanya kata-kata, symbol, atau tanda yang secara legal terdaftar untuk sebuah perusahaan. Merek yang dikenal baik membuat berbelanja menjadi lebih mudah.

Kondisi Menguntungkan Untuk Branding

Kondisi menguntungkan untuk keberhasilan branding:

1. Produk mudah diidentifikasi melalui brand atau trademark nya.

2. Kualitas produk mudah dipertahankan dan penentuan harga terbaik.

3. Dapat diandalkan dan tersebar luas. Saat konsumen mulai memakai merek tersebut, mereka ingin bisa menggunakannya lagi.

4. Permintaan cukup besar sehingga harga pasar hisa cukup tinggi dan menguntungkan.

5. Ada skala ekonomi. Jika branding sangat berhasil, harga seharusnya turun dan keuntungan meningkat.

6. Lokasi rak/display di took akan membantu.

Mencapai Branding yang Dikenal Baik Itu Tidaklah Mudah

Penerimaan merek harus didapatkan dengan produk yang bagus dan promosi yang teratur. 5 level merek yang dikenal baik (brand familiarity) berguna untuk rancangan strategi:

(1) penolakan (rejection): konsumen tidak mau membeli.

(2) tidak dikenal (nonrecognition): konsumen akhir sama sekali tidak mengenal mereknya.

(3) dikenal (recognition): konsumen mengingat mereknya.

(4) lebih disukai (preference): konsumen biasanya memilih merek tersebut dibandingkan yang lain, mungkin karena kebiasaan.

(5) banyak permintaan (insistent): konsumen mendesak perusahaan merek tersebut dan berusaha mencari produk tersebut. Ini adalah tujuan utamanya.

Karakterisik Nama Merk Dagang Yang Baik

- Pendek dan sederhana (simple)

- Mudah di eja dan dibaca

- Mudah diucapkan

- Dapat diucapkan hanya dalam satu cara

- Dapat diucapkan dalam semua bahasa (untuk pasar internasional)

- Kesan keuntungan produk

- Kemasan yang dapat disesuaikan/kebutuhan akan label

- Tidak ada perumpamaan yang tak menyenangkan

- Selalu sesuai dengan waktu (tidak akan out-of-date)

- Dapat disesuaikan dengan berbagai medium pengiklanan

- Dapat digunakan secara legal (tidak digunakan oleh perusahaan lain)

Perbedaan Dari Desain

Sekarang, banyak perusahaan mencari keuntungan kompetitif dengan melibatkan designer dalam menentukan keputusan tentang bentuk dan fungsi produk. Perusahaan yang bersaing di pasar internasional menghadapi masalah dalam memilih nama merek dagang. Sebuah nama yang membawa kesan positif di satu bahasa mungkin akan tidak berarti di bahasa lain. Atau, lebih buruk, memiliki arti yang tidak diharapkan.

Nama Yang Baik Membangun Nilai Merk Dagang

Karena lebih penting membangun pengakuan merek, beberapa perusahaan lebih memilih membangun merek dagang daripada membangun perusahaannya. Nilai sebuah merek pada pemiliknya atau pada sebuah perusahaan yang ingin membelinya disebut brand equity (modal merek) –nilai kekuatan sebuah merek di pasar. Misalnya, brand equity mungkin menjadi lebih tinggi jika banyak konsumen yang puas membeli barang merek itu dan jika pedagang kecil ingin punya persediaan barang tersebut. Yang hampir menghasilkan keuntungan.

Melindungi Merk Dagang dan Trademark

Peraturan umum dan sipil di Amerika melindungi hak kepemilikan akan trademark dan nama merek dagang. Lanham Act merinci jenis merek mana yang bisa dilindungi dan metode paling tepat untuk perlindungannya. Aturan ini berlaku dalam mengirimkan barang antar negara atau perniagaan luar negeri.

Sebuah merek bisa menjadi aset nyata bagi sebuah perusahaan. Setiap perusahaan harus mencoba melihat mereknya tidak menjadi sebuah ungkapan penggambaran umum akan jenis produknya. Jika ini terjadi, nama merek dan trademark menjadi milik umum –dan pemiliknya kehilangan hak atas barang tersebut. Bahkan ketika sebuah produk telah didaftarkan, masih banyak barang-barang tiruan yang tidak sah. Tiruan ini diterima di beberapa budaya.

Jenis Merk Apa Yang Harus Digunakan?

Pembuat merek produk yang lebih dari satu harus menentukan apakah akan menggunakan family brand –merek sama untuk beberapa produk- atau individual brand untuk setiap produk. Jenis khusus family brand adalah sebuah licensed brand (punya izin) –merek yang dikenal dimana penjual membayar biaya kepemilikan untuk menggunakannya. Contohnya, Sunkist.

Sebuah perusahaan penting menggunakan individual brand ketika setiap produk mempunyai isentitas berbeda, juga ketika produknya bermacam-macam dalam kualitas dan jenisnya.

“MEREK” UMUM (GENERIC)

Produk dimana beberapa konsumen melihatnya sebagai komoditi mungkin akan sulit atau mahal dalam menetapkan mereknya. Beberapa pabrik dan distributor merespon masalah ini dengan produk generic –produk yang sama sekali bermerek selain indentitas isinya dan pabrik atau distributor. Produk generic biasanya menawarkan kemasan sederhana dengan harga lebih murah. Lebih umum terjadi di negara kurang berkembang.

Siapa Yang Seharusnya Memberikan Merk?

Merk Pabrik VS Merk Dealer

Merek pabrik adalah merek yang dibuat oleh produsen. Disebut juga merek nasional karena mereknya dipromosikan ke berbagai negara atau dalam area yang luas. Sekarang banyak merek pabrik yang didistribusikan secara global.

Merek dealer, juga disebut merek pribadi, adalah merek yang dibuat oleh distributor. Dari perspektif distributor, keuntungan utama dari penjualan merek pabrik yang dikenal adalah dimana produk sudah lebih dulu terjual pada beberapa konsumen. Kerugiannya adalah pabrik-pabrik menawarkan laba lebih rendah daripada distributor yang mungkin bisa mendapat untung dari merek dealer. Pabrik mengendalikan merek dan bisa kapanpun menariknya dari distributor. Konsumen, setia pada merek itu daripada pedagang, bisa beralih jika merek itu tidak tersedia.

Battle of the brands (perang merek), persaingan antara merek dealer dan merek pabrik, hanya sebuah pertanyaan merek mana yang akan lebih populer dan siapa yang mengendalikan. Suatu waktu, merek pabrik bisa lebih populer daripada merek dealer. Dalam hal ini, distributor mendapat beberapa keuntungan karena bisa mendapat sumber persediaan harga murah.

Pentingnya Strategi Pengemasan

Pengemasan (packaging) meliputi promosi, perlindungan, dan peningkatan produk. Pengemasan penting bagi penjual dan konsumen.

Pengemasan baru bisa membuat perbedaan penting dalam sebuah strategi pemasaran baru –dengan memenuhi kebutuhan konsumen lebih baik. Terkadang kemasan baru membuat produk lebih mudah atau lebih aman untuk digunakan.

Pengemasan menyampaikan sebuah pesan. Pengemasan bisa mengikat produk bagi strategi pemasaran lain. Pengemasan yang baik memberi perusahaan efek promosi lebih daripada iklan. Konsumen akan melihat kemasan di toko, saat mereka benar-benar membeli.

Kemasan proteksi lebih baik itu penting bagi pabrik dan penjual. Pengemasan bisa menurunkan harga distribusi juga menurunkan biaya penyimpanan dengan mengurangi kerusakan dan pencurian. Pengemasan yang baik juga menghemat ruang dan lebih mudah untuk dipegang dan dipajang.

Untuk mempercepat penanganan penjualan produk yang cepat, pemerintah dan industri membuat sebuah Universal product code (UPC) untuk mengidentifikasi setiap produk bisa terbaca oleh electronic scanner.

Apa Tanggung Jawab Sosial Terhadap Pengemasan?

Di Amerika, kiritik konsumen memberi jalan bagi Federal Fair Packaging Labeling Act (1996) untuk memberikan informasi lebih jauh kepada konsumen. Peraturan ini juga meminta industri untuk mencoba menurunkan ukuran kemasan dan membuat label yang lebih bermanfaat.

Jaminan Kebijakan Merupakan Bagian dari Perencanaan Strategi

Jaminan merupakan apa yang penjual janjikan terhadap produknya. Sebuah perusahaan harus memperjelas apakah mereka menawarkan garansi penuh atau terbatas –dan peraturan menentukan semua kegunaannya. Kebanyakan perusahaan menawarkan garansi terbatas.

Beberapa perusahaan mengunakan jaminan-jaminan untuk meningkatkan daya pikat berbagai macam pemasarannya. Mereka merancang kualitas lebih pada barang atau pelayanannya dan menawarkan pembayaran ganti rugi atau penggantian, bukan hanya memperbaiki, jika ada kerusakan.

Jaminan pelayanan konsumen menjadi lebih umum sebagai cara untuk menarik dan mempertahankan konsumen. Ada lebih banyak resiko dalam menawarkan jamian pelayanan daripada jaminan akan produk fisik. Karyawan yang malas atau kelemahan pelayanan bisa menimbulkan biaya yang besar. Tanpa jaminan, konsumen yang tidak puas akan pergi tanpa keluhan.

Dukungan biaya jaminan akhirnya harus ditanggung dari harga yang dibayar konsumen. Konsumen yang ingin perlindungan yang leih atau lebih baik membayar lebih untuk memperpanjang garansi atau kontak pelayanan.


Kesimpulan

Pada bab ini, kita memperhatikan produk secara luas- yang memberikan keuntungan baik bagi rencana strategi pemasaran. Kita melihat bahwa produk bisa berupa barang atau jasa, atau gabungan keduanya. Dan produk perusahaan bertujuan untuk memuaskan kebutuhan pasar –termasuk pengalaman konsumen sebelum dan sesudah pembelian.

Kita menggambarkan beberapa perbedaan pemasaran antara barang dan jasa. Juga dibahas mengenai jenis produk konsumen (berdasarkan bagaimana konsumen tertarik dan membeli produk) dan jenis produk bisnis (berdasarkan bagaimana pembeli tertarik dan bagaimana barang itu digunakan). Kita juga melihat bagaimana jenis produk mempengaruhi berbagai macam rencana pemasaran.

Selain itu, dibahas juga mengenai branding (pemberian merek dagang) dan packaging (pengemasan) –dan melihat bagaimana keputusan tepat bisa menambah nilai bagi konsumen dan memberi produk sebuah keuntungan konpetitif. Konsumen memilih merek sebagai jaminan kualitas, yang menyebabka pengulangan pembelian, biaya promosi yang lebih murah, harga penjualan yang lebih tinggi, dan ekuitas konsumen yang lebih besar. Pengemasan menawarkan kesempatan promosi dan memberitahu konsumen. Variasi kemasan juga membantu daya pikat sebuah produk di segmen pasar yang berbeda. Dan pengemasan bisa melindungi produk dimana pun tempat distribusi. Akhirnya, kita melihat bagaimana jaminan berperan penting dalam perencanaan strategi –dengan menurunkan resiko pembelian. Konsumen melihat jaminan sebagai sebuah ciri kualitas. Brand familiarity mempengaruhi tempat, harga, dan penentuan promosi.

4 comments: